Mahasiswa FKG Ikuti KKN Kebangsaan di Kabupaten Kapuas

Kuliah Kerja Nyata atau KKN adalah salah satu kegiatan pembelajaran di luar ruang yang harus dijalani mahasiswa. Peserta KKN umumnya mahasiswa tingkat akhir yang sudah bersiap meng-aplikasikan ilmu yang di dapatnya di bangku kuliah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Selain KKN reguler, Universitas Jember juga mengikutsertakan mahasiswanya dalam program KKN Kebangsaan, yakni suatu  kegiatan akademik yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan softskill, mematangkan kepribadian guna menumbuhkan jiwa kebangsaan. Pada tahun 2022 ini, KKN Kebangsaan dilaksanakan di Bumi Tambun Bungai bersama Universitas Palangka Raya dan 85 Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia.

 

Tahun ini salah satu mahasiswa FKG terlibat sebagai salah satu peserta KKN Kebangsaan ini. Adalah Muhammad As’ad, Mahasiswa semester tujuh yang turut turun ke Bumi Borneo guna melaksanakan KKN Kebangsaan bersama perwakilan mahasiswa dari Pergurun Tinggi lain yang dilaksanakan pada 17 Juli – 19 Agustus 2022.

Mantan Ketua UKMF Islamic Dentistry ini menyampaikan,”Motivasinya mengikuti KKN Kebangsaan adalah untuk mendapatkan pengalaman berharga yang tidak mungkin didapatkan di kesempatan lain.Tinggal selama 1 bulan di pulau Kalimantan.Di tempat dengan kultur yang berbeda dan bertemu mahasiswa dari universitas se-Indonesia adalah hal yang menarik dan tidak mungkin saya sia-siakan.”

“KKN ini mengajarkan lebih dalam tentang cara saya beradaptasi ditempat baru serta bagaimana cara saya bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Manfaat lainnya yang saya rasakan setelah mengikuti kegiatan KKN adalah dapat mendewasakan berpikir, melatih kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat, melatih kemandirian, dan lebih bisa memahami kondisi permasalahan yang terjadi dimasyarakat.”Lanjutnya lagi.

Pada kegiataan KKN Kebangsaan Ini, Muhammad As’ad diamanahkan sebagai penanggung jawab dari program Muda Peduli Kesehatan. Ada 2 kegiatan dalam program ini, yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di 1 SD dan 2 MI di Desa Sei Bakut, Kec. Kapuas Kuala. Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah.

Program ini juga membantu penyelenggaraan posyandu balita dan lansia Desa Sei Bakut. Program ini mendapatkan aspirasi dari Kepala Desa Sei Bakut, Syaifaturrahman.Program ini dinilai hadir sebagai salah satu inovasi dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran warga dalam meningkatkan mutu kesehatan.

Sebulan di pedalaman Kalimantan telah memberikan banyak pengalaman bagi As’ad. Namunada satu cerita yang mengesankan hati, yakni saat penyelenggaraan expo ketahanan pangan di Desa Sei Bakut. Pada expo tersebut, masyarakat sangat antusias memadati tempat expo  dan ingin sekali belajar tentang bagaimana mengolah sumber daya alam Desa Sei Bakut menjadi berbagai olahan makanan yang punya nilai jual. (as’ad & agp)