Bersyukur dan Beribadah

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .” (TQS At Tiin : 4).  Demikian Ust. Abdul Azis mengutip firman Allah swt saat memberi taushiah pada pengajian bulanan yang dilaksanakan di Musholla Ar Rayyan FKG Universitas Jember, Jum’at 7 Desember 2018. Pada acara yang dihadiri Dekan tersebut penceramah membahas seputar materi istidraj, syukur dan ibadah.

Ust. Abd. Azis menyampaikan bahwa ada banyak orang yang bermaksiat, tidak sholat, dan jarang besyukur namun semakin jaya. Harta semakin banyak. Usaha semakin sukses. Kehebatan dunianya tidak berkurang.  Mengapa begitu ?! jawabannya ada pada surat Ibrahim ayat 7 yang artinya,”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan,Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”  Jadi Allah swt tidak akan mencabut kejayaan dunia para pelaku maksiat. Namun Allah swt akan membalasnya dengan azab di akhirat dan ketidakberkahan kehidupan dunia. Namun bagi orang yang bersyukur dengan ketetapan Allah, niscaya Allah swt akan menambah kenikmatan baginya.

penceramah mengajak para peserta pengajian untuk senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah swt. Ibadah bukan dalam artian sempit, namun ibadah dalam makna yang terkandung pada surat Adz Dzariyat 56 yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Dengan demikian ibadah bukan hanya ibadah mahdoh, seperti sholat dan mengaji namun juga semua perbuatan dunia dapat bernilai ibadah jika diniatkan untuk mendapatkan keridloan Allah swt sesuai tuntunan rasul saw. Termasuk diantaranya meniatkan melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan niat ibadah. Senantiasa menjalankan tugas  dengan amanah karena merasa selalu dilihat Allah yang mencatat segala amal baik dan buruk manusia.

Pada kesempatan tersebut drg. Rahardyan selaku Dekan juga mengingatkan para jamaah untuk sedikit meluangkan rezeki yang dimilikinya di jalan Allah, bil khusus berinfaq untuk pembangunan Musholla  Ar Rayyan yang rencananya akan dikembangkan menjadi Masjid. (gigih)