Dengan kemajuan ilmu dan Teknologi di bidang Kedokteran Gigi khususnya Penyakit periodontal yaitu penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi yaitu tulang dan gusi tempat tertanamnya gigi geligi.Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluas dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi, pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat dicegah.
Lusi Hesti Pratiwisari, Cholida Rachmatia, Usnida Mubarokah ketiganya angkatan 2013 dan Ratna Dewandari, Zulfa Amalia yang merupakan mahasiswa angkatan 2015 Inilah srikandi srikandi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang tergabung Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-P) dibawah bimbingan Peneliti senior drg. Happy Harmono, M,Kes telah berhasil menemukan pencegahan Penyakit periodontal dengan minum secangkir kopi setiap hari akan bebas terserang penyakit periodontal.
Lusi Hesti Pratiwisari selaku anggota kelompok PKM-P, “menceritakan untuk mencari alternatif pencegahan penyakit periodontal, mengingat prevalensi penyakit periodontal di Indonesia mencapai 86%. Penyakit ini kurang menjadi perhatian masyarakat karena tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Tetapi penyakit periodontal merupakan salah satu penyebab utama kehilangan gigi dan pemicu timbulnya berbagai penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, dan stroke”, Ujar Lusi.
Gagasan mengenai kopi dan penyakit periodontal terinspirasi dari tugas akhir salah satu anggotanya yang menemukan ternyata mengkonsumsi kopi satu cangkir setiap hari dapat menghambat proses keradangan. Maka saat Dirjen Belmawa – Kemenristek Dikti mengadakan gelaran pengajuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa pada Oktober 2016 dia beserta 4 rekannya mengirimkan sebuah gagasan ide. Di kalangan masyarakat kita lebih sering mengira kalau mengkonsumsi kopi identik dengan masalah kesehatan seperti hipertensi, stroke, insomnia dll. Dalam beberapa penelitian sebelumnya telah di katakan bahwa penyakit tersebut muncul apabila dalam satu hari seorang individu mengkonsumsi lebih dari lima cangkir kopi dalam kurun waktu yang lama dan secara terus menerus. Sementara masyarakat belum mengetahui di dalam kopi juga terdapat senyawa yang bermanfaat bagi tubuh selama pengkonsumsiannya tidak berlebihan.
Saat proposal PKM kami dinyatakan lolos, kami langsung memulai penelitian pada hewan coba (tikus) dengan berat dan usia seragam yang dipapar bakteri pencetus penyakit periodontal. Dari penelitian kami ternyata kelompok hewan coba yang mengkonsumsi kopi mengalami penurunan tingkat kerusakan jaringan periodontal. Dari hasil penelitian kami, lalu kami mencoba menghubungkan apa saja senyawa – senyawa yang mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian kami. Dalam kopi terdapat senyawa kafein yang menghambat proses keradangan, selain itu terdapat senyawa asam klorogenat yang menghambat produksi agen perusak jaringan. Konsumsi kopi hitam tanpa gula satu cangkir setiap hari dapat menghambat keradangan dan kerusakan jaringan bagi tubuh.
“Saat ini hasil penelitian kami sedang dalam proses publikasi artikel ilmiah secara internasional dan sedang disiapkan untuk dikaji lebih mendalam dengan penelitian berikutnya. Hasil penemuan ini diharapkan dapat menjadi awal perubahan paradigma buruk tentang kopi karena mengkonsumsi kopi satu cangkir/hari bermanfaat untuk kesehatan khususnya kesehatan rongga mulut. Namun demikian juga harus tetap dibarengi dengan menjaga kebersihan gigi”, ujar Lusi mewakili tim PKM-P. ( str)