“Kami gembira SATGAS PPKS Universitas Jember berkenan hadir untuk memberikan sosialisasi bagi sivitas akademika FKG Universitas Jember.” Tutur drg. Dwi Kartika Apriyono, M. Kes., Sp. OF(K) saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari kamis, 16 Mei 2024 bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) FKG Universitas Jember. Sosialisasi dihadiri perwakilan unsur pimpinan fakultas, wakil dosen, wakil tenaga pendidikan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Dekan melanjutkan,“Kita tahu bahwa kasus kekerasan seksual merupakan sebuah fenomena gunung es. Untuk itu kami mengapresiasi pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan kekerasan Seksual oleh Universitas Jember sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021.”
Sementara Ketua Satuan Tugas PPKS Universitas Jember, Dr Fanny Tanuwijaya, SH MH, menyampaikan bahwa, Satuan Tugas PPKS Universitas Jember terdiri atas lima belas orang anggota yang terdiri atas empat orang dosen, dua orang tenaga kependidikan dan sembilan orang perawkilan mahasiswa. Satgas sudah beraktivitas sejak 7 Desember 2022 dan bertugas selama dua tahun.
Kegiatan Road Show ke FKG dan fakultas lain di lingkungan Universitas Jember merupakan agenda sosialisasi kedua sebagai tindak lanjut sosialisasi sebelumnya yang sudah dilaksanakan sejak awal pembentukan satgas. Pada kegiatan di FKG, Dr. Fanny selaku Ketua Satgas hadir langsung untuk memberikan pencerahan bagi sivitas akademika. Pada kesempatan tersebut beliau didampingi oleh sejumlah anggota Satgas PPKS unsur mahasiswa.
Satgas menjelaskan tentang 21 poin bentuk – bentuk kekerasan seksual, SOP penangangan kasus yang dilakukan dengan sebaik – baiknya untuk menjaga kerahasian korban / pelapor hingga mendorong segenap sivitas FKG UNEJ turut terlibat menciptakan Universitas Jember sebagai lingkungan yang aman, ramah dan bebas dan kekerasan seksual. Jikalau terjadi peristiwa yang diduga sebagai kekerasan seksual, korban didorong untuk melapor ke Satgas yang berkantor di Lantai 3 Gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C–RiSSH) Universitas Jember.
Agenda sosialisasi berjalan menarik dengan adanya sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh dosen, tendik dan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut. Sebuah ide menarik dilontarkan oleh Dr. drg. Desi Sandra Sari MD.Sc. Beliau mengusulkan agar sosialisasi sejenis juga dilaksanakan bagi mahasiswa co ass. Dokter muda dirasa perlu mendapatkan tambahan wawasan berkaitan dengan interaksi dengan masyarakat, khususnya dalam bersikap secara tepat saat melaksanakan perawatan pada pasien yang kebetulan lawan jenis. Sebab adakalanya pasien bersikap korporatif saat perawatan, namun terkadang adapula pasien yang bersikap berlebihan terhadap calon dokter gigi yang berpenampilan menarik. (agp)