Ibadah puasa yang dilakukan umat muslim tidak hanya berdampak secara individual akan tetapi dapat berdampak pula secara sosial. Dalam Islam, hampir semua ibadah mahdah punya korelasi pada aspek sosial. Itu yang membedakan Islam dengan ajaran agama lain. Hikmah dan ajaran ini tidak berhenti pada diri sendiri. Qur’an surat Al- Baqarah 183 menjelaskan tujuan puasa itu takwa. Diharapkan nilai ketaqwaan yang meningkat dapat membawa nilai kemanusiaan yang meningkat pula.
Pun demikian dengan mahasiswa FKG Universitas Jember yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Mereka mengisi waktu puasa dan libur kuliahnya dengan kegiatan sosial yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Maret 2025 yang bertepatan dengan 8 Ramadhan 1446 H. Mahasiswa menggelar kegiatan pembagian takjil atau makanan berbuka puasa bagi warga yang melintas di depan gerbang FKG/RSGMP Universitas Jember sisi Jalan Mastrip.

Ketua BEM FKG, Zahid Wahidin, menyampaikan bahwa,”Kegiatan ini bertema Takjil On the Road dalam rangka Ar Rayyan Berbagi”. Tema yang diangkat mahasiswa ini seakan terinspirasi dari hadits Rasul SAW tentang pahala memberikan makanan berbuka bagi orang yang berbuka serta nama surga bagi orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan. Rasul SAW bersabda yang artinya,”Barang siapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka ia mendapat seperti pahala orang-orang yang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”(HR. At Tirmidzi).

Pada hadits lain disampaikan bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya,“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
Kegiatan sosial ini merupakan bagian pembinaan mental spriritual bagi mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya terasah secara Intelektual di ruang–ruang kelas namun juga terasah dari sisi spiritual dan emosionalnya. (agp)