Jember, 27 Agustus 2018, Beberapa hari yang lalu Mahasiswa yang memasuki Pendidikan Tahap Profesi Fakultas Kedokteran Gigi di wajibkan menjalani tes MMPI-2. Karena Hal ini merupakan Salah satu syarat memasuki pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember adalah mahasiswa harus lulus Ujian Minnesota Multiphasic Personality Inventory 2 ( MMPI 2 ) dengan Tujuan dari tes ini adalah memberikan gambaran tentang dimensi-dimensi kepribadian dan psikopatologi calon mahasiswa profesi Kedokteran Gigi yang sangat penting dalam klinik psikiatri secara akurat.
kegiatan Ujian MMPI 2 di ikuti oleh 30 Orang calon mahasiswa Tahap Profesi dan kegiatan ini berlangsung dan hasilnya sebanyak 27 orang mahasiswa mahasiswa bisa kami terima sebagai dasar Penerimaan calon profesi kedokteran gigi.
Selanjutnya calon mahasiswa bisa mengikuti sistem penerimaan mahasiswa baru tingkat profesi di Fakultas Kedokteran gigi Universitas Jember tahun akademik 2018/2019.
Sedangkan Dina Kurniasari Calon Mahasiswa Tingkat Profesi memberikan paparan memang ternyata tes MMPI2 ini agak Ribet. Kita harus mengerjakan 500 lebih, hampir 600, soal singkat dengan jawaban iya-tidak. Di tes ini konsistensi kita juga agak diuji karena ada banyak soal sama yang diulang-ulang atau dirubah dari kalimat aktif jadi kalimat pasif. Alokasi waktu dua jam tapi saya mengerjakan sejam saja. Pikir saya ngapain juga lama-lama ngerjain tes ginian, toh tidak menentukan apa-apa.
Pas hasil tes-nya keluar besok hari, ternyata hasilnya mengejutkan. Ada 4 elemen yang dinilai berdasarkan tes ini yaitu Sikap Terhadap Tes, Taraf Kapasitas Mental, Profil Klinis dan Profil Kepribadian Dasar. Yang paling mengejutkan ada di Sikap Terhadap Tes dan Taraf Kapasitas Mental. Di laporan hasil tes pada point Sikap Terhadap Tes bunyinya begini: ‘Responden mengisi tes dengan lengkap, tidak konsisten dalam merespon materi tes, melaporkan apa-adanya dan tidak berusaha menunjukkan keseriusan dalam tes. Responden tidak berlebihan dalam menganggapi pernyataan-pernyataan dalam tes.’ Tentu saja saya sangat, kaget pas baca point ini. Dokternya tau aja saya tidak konsisten merespon tes dan tidak berusaha menunjukkan keseriusan dalam tes. Ya habisnya susah aja kita disuruh mengerjakan hampir 600 soal dalam batas waktu tertentu. Ditambah lagi buku soalnya kecil dan lembar jawaban juga cuma selembar dalam tulisan yang juga kecil-kecil. Kalau serius malah jadi pusing dan pening ujar Dina Kurniasari mahasiswa angkatan 2014.
Sedangkan dr. Inke Kusumawati, M.Kes, Sp. KJ mengatakan Ada dua poin penilaian yang lain sih yaitu Profil Klinis dan Profil Kepribadian Dasar tapi hasilnya tidak perlu dipublish dan calon mahasiswa yang dinyatakan tidak lolos bisa mengikuti pada penerimaan mahasiswa Profesi kedokteran gigi yang akan datang. (satar)