Pada hari sabtu, 22 Oktober 2022 Universitas Jember menggelar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023 di Auditorium Unej. Menurut Rektor, Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng. IPM., pada wisuda periode II kali ini dari 900 wisudawan terdapat 367 orang yang berhasil lulus dengan predikat dengan pujian atau cumlaude. Didukung dengan bukti lainnya bahwa 559 wisudawan lulus tepat waktu dengan rata-rata IPK mencapai 3,52. Kesemuanya menunjukkan proses belajar mengajar di Universitas Jember sudah berjalan di jalur yang benar.
Kondisi ini equivalen dengan realitas di Fakultas Kedokteran Gigi. Periode ini tercatat meluluskan 68 orang Sarjana Kedokteran Gigi baru. 64 diantaranya (94 %) menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana dalam waktu kurang dari empat tahun ! Bahkan 22 orang diantaranya lulus dengan predikat Cumlaude atau dengan pujian. Terpilih sebagai lulusan terbaik pada periode ini : Krystanti Dwi Uswatul Maghfiro, S. KG.
Gadis asli Jember ini menyelesaikan studi dalam kurun 3 tahun 10 bulan dan 28 hari dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,85. Catatan ini menjadi semakin spesial karena Krystanti adalah mahasiswa kedokteran gigi yang diterima dari jalur Beasiswa Bidik Misi. Ia lulus bersama 2 koleganya sesama penerima Beasiswa Bidik Misi yang berhasil menyelesaikan studi kurang dari empat tahun.
Saat ditanya bagaimana cara belajar seorang calon dokter gigi ? Krystanti menjawab dengan ringan,”Selama kuliah belajarnya disesuaikan aja. Kebetulan saya seorang auditori, sehingga lebih mudah belajar lewat pendengaran suara. Agak sulit kalau baca PPT. Sukanya belajar dengan cara dengerin orang lain menjelaskan (lewat belajar kelompok) atau merekam suara sendiri menjelaskan PPT terus nanti didengarkan sambil melakukan kegiatan yg lain.” Selain itu Krystanti punya tips lain untuk mengeliminir kekurangannya,”Kebetulan saya sulit menghafal jadi biasanya belajar dari beberapa poin penting saja, sisanya dinalar lewat logika hehe ….”
Lebih jauh mantan pengurus UKMF Kerohanian Islam “Islamic Dentistry” dan UKMF Pengabdian Masyarakat “Insisivus” ini menyampaikan harapannya,”Kalau memang memungkinkan dan ada rezeki, saya ingin sekolah lagi dan mengajar nanti.” Tuturnya mengakhiri obrolan. (agp)